Mengenai softskill dan hardskill bagi saya keduanya penting. Yang paling penting bagi saya adalah openminded (terbuka), artinya menerima sesuatu tanpa memandang latar belakang dan status, selalu berprasangka baik, dan menerima segala perbedaan. Secara kasar artinya dapat menerima pendapat orang lain, dapat bergaul dengan siapa saja, tetapi tetap berpegang teguh terhadapap keyakinan kita. Jika openminded maka softskill dan hardskill akan saling mendorong satu dengan yang lainnya.
Menurut definisi saya softskill merupakan kepribadian baik kemampuan bergaul, berkerja sama, disiplin, dan lain-lain. Kalau hardskill merupakan kemampuan diri sendiri untuk melakukan sesuatu, contohnya dapat menguasai materi kuliah, dapat merangkai alat elektronik, dapat melakukan penelitian, dan kemampuan lainnya.
Jujur awalnya saya kuliah, masuk jurusan teknik elektro tahun 2010, saya mempunyai softskill yang kecil. Sampai sekarang saya berat di hardskill, lebih bersifat mandiri dan tidak tergantung orang lain. Salah satu contoh pada saat kuliah, dimana teman-teman lebih memilih berdiskusi untuk menyelesaikan tugas, saya memilih untuk bekerja sendiri terlebih dahulu. Namun tidak berarti saya menutup diri dari yang lainnya. Sering kali saya dapat menyelesaikannya sendiri, dan dengan baik. Hal itu diketahui oleh teman-teman saya sehingga saya diminta tolong untuk membantu tugas mereka. Yang saya lakukan bukan memberi tugas saya kepada mereka tetapi mengajari mereka bagaimana menyelesaikan tugas tersebut. Mengajari teman-teman saya sekaligus diskusi itu juga meningkatkan pengetahuan saya. Begitulah bagaimana saya dapat berteman dengan teman-teman saya dilingkungan kampus. Dari awalnya tidak punya teman, berkat sering membantu mereka menyelesaikan masalah saya akhir bermain dengan mereka tiap kali ke kampus. Jadi hardskill membantu untuk meningkatkan softskill. Pelajaran yang saya dapat, jika pintar dan openminded pasti banyak orang yang akan datang. Sekarang kemampuan saya diketahui ada setumpuk pekerjaan yang datang didepan meja saya. Sekarang hampir setiap hari saya ditelpon untuk membantu mengkonfigurasi jaringan komputer di Puspem Badung, saya ditunjuk untuk mengurusi web Kelasinspirasibali, dan banyak lagi pekerjaan yang datang. Dengan banyak pekerjaan yang datang tersebut akhirnya saya dapat bergaul dengan banyak orang. Berkat hardskill dapat meningkatkan softskill dengan syarat harus openminded (terbuka).
Jika openminded maka hal sebaliknya dapat terjadi. Softskill dapat meningkatkan hardskill. Pengalaman saya bergaul dengan banyak orang saya ditawari banyak pekerjaan. Contohnya di HME (Himpunan Mahasiswa Elektro) saya direkrut di Divisi Komputer sebagai kepala bagian jaringan. Berkat itu saya dapat akses ke Lab Komputer, dan sekarang dapat akses ke Lab DSK. Disana saya bebas untuk mengembangkan jaringan baik komputer atau telekomunikasi di lab tersebut, dan melakukan banyak eksperimen. Maka berkat softskill saya dapat meningkatkan hardskill.
Saran yang saya sampaikan adalah bersifat perhatian dengan keadaan di lingkungan sekitar. Dapat mengabdi dengan ikut terlibat kegiatan yang diadakan oleh sekitar, menjadi peserta seminar yang ada, dan mengikuti lomba-lomba yang kita sukai. Jika hanya aktif dilingkungan intern itu disebut jago dikandang. Oleh karena itu selain didalam juga aktif diluar. Dunia itu besar. Selain kepanitiaan dan seminar, ikutilah pelatihan, kursus, pertukaran pelajar tingkat nasional maupun internasional, lomba tingkat nasional maupun internasional dan lain-lain. Walaupun demikian jika sebagai mahasiswa tetap kuliah dan menyelesaikan studi merupakan prioritas utama. Sebagai mahasiswa kuliah tidak boleh dikorbankan. Waktu saya prioritaskan untuk kuliah, waktu sisa bisa saya pakai untuk mengikuti kegiatan dan mengenal dunia luar.
Pengalaman saya saat mengikuti kegiatan mahasiswa berprestasi 2013 bahwa saya tidak bisa dapat peringkat 1, dapatnya peringkat 4 tingkat Universitas karena kurangnya mengikuti kegiatan diluar. Saya percaya bahwa dari segi hardskill saya unggul. Tes bahasa inggris saya dapat nilai tertinggi di TOEFL tingkat lokal dengan angka 560, Psiko tes saya lumayan unggul, karya ilmiah saya sudah bersifat penelitian (penemuan alat dan bermanfaat untuk masyarakat dengan harga yang murah), presentasi saya salah satu yang paling menarik tetapi saya kalah di kegiatan. Karena masing-masing kategori dari kegiatan dibatasin 5. Contohnya 5 untuk seminar intern unud dan 5 untuk ekstern, 5 untuk kepanitian intern unud dan 5 untuk ekstern. Pada saat itu tabel kegiatan seminar intern dan kepanitiaan intern saya isi penuh. Tetapi kegiatan bakti sosial intern, lomba-lomba karya tulis intern, lomba-lomba lain intern, pelatihan-pelatihan intern, pengalaman kerja, dan semua yang ekstern terisi hampir kosong. Disitulah saya kalah.
Oleh karena itu saya sarankan untuk mahasiswa fakultas teknik untuk lebih giat mengikuti kegiatan diluar fakultas, dan paling saya sarankan untuk tidak menutup mata diluar Universitas. Kegiatan tidak terbatas pada seminar-seminar dan kepanitian, ikutilah kegiatan jenis lainnya.
Bila salah satu softskill dan hardskill tidak seimbang maka yang terjadi, bila kuat di hardskill dan tidak memiliki softskill anda akan berjuang untuk hidup sendiri, lebih parah lagi dihalangi oleh orang lain karena tidak disukai. Silahkan rasakan susahnya berjuang sendiri. Bila kuat di softskill dan tidak memiliki hardskill anda akan tidak akan berguna bagi orang lain. Jika tidak memiliki hardskill kemampuan untuk melakukan sesuatu bagaimana membantu lainnya? Kedua hal tersebut terjadi bila orang tersebut bersifat closeminded (tertutup). Seperti hal berikut, orang yang pintar tidak mau bergaul, sehingga ilmunya tidak banyak berguna, sering bergaul tetapi tidak pintar dan yang membuat buruk tidak mau berkembang. Jika tidak mau berkembang tidak ada gunanya bergaul dengan banyak orang karena tidak melakukan sesuatu untuk membantu.