Opacity: zIndex: Get 100000 0FP0EXP Token to input your own list (json format) or insert json link:

Get 80000 0FP0EXP Token to input your own list (json format) or insert json link:

My Playlist:

JSON Ready: Not Ready

Ready State:

Network State:

Name:

Album:

Reference:

Background Color

General HTML background color:

Header background color:

Menu background color:

Content background color:

Widget background color:

Footer background color:

Font Size

Get 150000 0FP0EXP Token to unlock this feature.

Heading 1 font size:

Heading 2 font size:

Heading 3 font size:

Heading 4 font size:

Heading 5 font size:

Heading 6 font size:

Header font size:

Header Widget font size:

Menu font size:

Widget font size:

Footer font size:

Content font size:

Font Color

Get 200000 0FP0EXP Token to unlock this feature.

Heading 1 font color:

Heading 2 font color:

Heading 3 font color:

Heading 4 font color:

Heading 5 font color:

Heading 6 font color:

Header font color:

Header Widget font color:

Menu font color:

Widget font color:

Footer font color:

Content font color:

Font Shadow

Get 250000 0FP0EXP Token to unlock this feature.

Heading 1 font shadow:

Heading 2 font shadow:

Heading 3 font shadow:

Heading 4 font shadow:

Heading 5 font shadow:

Heading 6 font shadow:

Header font shadow:

Header Widget font shadow:

Menu font shadow:

Widget font shadow:

Footer font shadow:

Content font shadow:

Other Styles Coming Soon



Source Code

Click the above image for basic sourced and click following button for processing token source code.

Ethereum Virtual Machine

Ethereum and EVM (ETC, BSC, AVAX-C-Chain, Polygon, etc).

Telegram Open Network

Telegram Open Network (TON) decentralized application.

Solana

Solana decentralized application.

Tron

Tron decentralized application.

Near

Near decentralized application.

Wax

Wax decentralized application.

Myalgo

Myalgo wallet for Algorand decentralized application.

Sync2

Sync2 wallet for Vechain decentralized application.

Scatter

Scatter wallet for EOS decentralized application.

Ontology

Ontology decentralized application.

Rabbet

Rabbet wallet for Stellar Lumen decentralized application.

Freighter

Freighter wallet for Stellar Lumen decentralized application.

Hivesigner

Hive Signer for Hive decentralized application.

Hivekeychain

Hive Key Chain for Hive decentralized application.

Zilpay

Zilpay wallet for Zilliqa decentralized application.

Neoline N2

Neoline wallet for Neo N2 decentralized application.

Neoline N3

Neoline wallet for Neo N3 decentralized application.

Keplr

Keplr wallet for Cosmos and other decentralized application.

Keeper

Keeper wallet for Waves decentralized application.

IWallet

IWallet for IOST decentralized application.

Penggunaan Nagios di Lab Komputer Teknik Elektro Universitas Udayana

Get 60 0FP0EXP Token to remove widget entirely!

source code



source code
old source code

get any 0FP0EXP Token to automatically turn off or 10 0FP0EXP Token to remove this JavaScript Mining.

Get 50000 0FP0EXP Token to remove my NFTS advertisements!

Get 40000 0FP0EXP Token to remove this donation notification!

get 30000 0FP0EXP Token to remove this paypal donation.

View My Stats

Need referral links?

get 20000 0FP0EXP Token to remove my personal ADS.

word number: 1526

Time: 2024-10-02 15:37:44 +0000

Catatan

Artikel ini merupakan tugas dari mata kuliah Kehandalan Sistem Telekomunikasi S1 saya mengenai aplikasi Nagios yang dapat memantau keadaan jaringan komputer. Kebetulan saat itu saya juga asisten laboratium komputer. Sehingga saya dapat kesempatan untuk menerapkan Nagios di lab tersebut. Tugas ini tidak pernah dipublikasi dimanapun dan saya sebagai penulis dan pemegang hak cipta melisensi tulisan ini customized CC-BY-SA dimana siapa saja boleh membagi, menyalin, mempublikasi ulang, dan menjualnya dengan syarat mencatumkan nama saya sebagai penulis dan memberitahu bahwa versi asli dan terbuka ada disini.

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Nagios suatu server untuk memantau keaadaan jaringan. Pada umumnya yang dipantau adalah host menggunakan service-service seperti check_ping, check_uptime, check_mrtgtraf dan service-service lainnya. Keunggulan pada nagios adalah pemantauannya dapat dilihat melalui halaman web (melalui port 80 http). Sehingga pemantau dapat memantau dari jarak jauh. Kini nagios core telah mencapai versi 3.5 dan nagios plugin 1.6. Nagios telah mendukung semua distribusi Linux, tetapi belum mendukung untuk Windows. Selain itu disediakan tutorial installasi dan langkah-langkah awal di situs web resmi nagios. Awalnya penulis belum pernah menggunakan nagios untuk memantau. Penulis berkeinginan untuk mengetahui bagaimana kualitas nagios menurut padangan penulis secara pribadi. Untuk bahan pemantauan disediakan 10 komputer dan 1 switch di laboratorium komputer, Teknik Elektro, Universitas Udayana. Pada percobaan ini akan dicoba menggunakan nagios untuk memantau 10 komputer dan 1 switch di labkom, selain itu juga memantau diri sendiri (localhost) dan 1 linux server melalui jaringan Internet, yaitu https://elearning.unud.ac.id

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana kualitas menurut pandangan secara pribadi penggunaan nagios untuk memonitor komputer dan switch di lab komputer, Teknik Elektro, Universitas Udayana?

1.3 Tujuan

Mengetahui bagaimana penggunaan nagios di lab komputer, Teknik Elektro, Universitas Udayana.

1.4 Manfaat

  1. Memberi umpan balik mengenai layaknya dibangun nagios di lab komputer.
  2. Penggunaan nagios dapat diterapkan di tempat lain.

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan

  1. Memantau RTA (Round Trip Average), dan beberapa service-service di layer aplikasi pada OSI model.
  2. Bahan yang dipantau adalah host berupa Windows, Linux, dan switch cisco.

BAB 2 Tinjauan Pustaka

2.1 Nagios

Nagios adalah sistem pemantauan yang kuat yang memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah IT infrastruktur sebelum mereka mempengaruhi proses bisnis penting. Pertama kali diluncurkan pada tahun 1999, nagios telah berkembang untuk memasukkan ribuan proyek yang dikembangkan oleh komunitas nagios seluruh dunia. Nagios secara resmi disponsori oleh nagios Enterprises, yang mendukung masyarakat dalam sejumlah cara yang berbeda melalui penjualan produk dan layanan komersial. Nagios memonitor seluruh infrastruktur TI untuk memastikan sistem, aplikasi, layanan, dan proses bisnis yang berfungsi dengan baik. Dalam hal kegagalan, nagios dapat mengingatkan staf teknis dari masalah, yang memungkinkan mereka untuk memulai proses remediasi sebelum mempengaruhi proses bisnis, pengguna akhir, atau pelanggan. Dengan Nagios tidak akan pernah meninggalkan harus menjelaskan mengapa pemadaman infrastruktur terlihat menyakiti bottom line organisasi (Nagios, 2013).

2.2 Ping

Ping adalah nama dari sebuah utilitas perangkat lunak standar (tool) digunakan untuk menguji koneksi jaringan. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan apakah perangkat remote (seperti Web atau server game) dapat dicapai melalui jaringan dan, jika demikian, latency koneksi ini. Alat Ping adalah bagian dari Windows, Mac OS X dan Linux serta beberapa router dan konsol game. Kebanyakan alat ping menggunakan Internet Control Message Protocol (ICMP). Mereka mengirim pesan permintaan ke alamat jaringan target secara berkala dan mengukur waktu yang dibutuhkan untuk pesan respon tiba. Alat-alat ini biasanya mendukung opsi seperti, berapa kali untuk mengirim permintaan, seberapa besar pesan permintaan untuk mengirim, berapa lama untuk menunggu untuk setiap jawaban. Output dari ping bervariasi tergantung pada alat. Hasil standar termasuk, alamat IP komputer yang merespons, jangka waktu (dalam milidetik) antara mengirim permintaan dan menerima respon, indikasi berapa banyak jaringan hop antara meminta dan menanggapi komputer, pesan kesalahan jika komputer target tidak merespon (Mitchell, 2013).

BAB 3 Metode dan Materi

3.1 Tempat dan Waktu

Percobaan dilakukan di Lab Komputer, Teknik Elektro, Universitas Udayana pada tanggal 13 April 2013 sampai 19 April 2013.

3.2 Alat

Tabel 3.1 Alat yang digunakan
NO Alat Spesifikasi
1 Laptop ACER Intel® Pentium® dual-core processor T4200 (2.0 GHz, 800 MHz FSB, 1 MB L2 cache) Mobile Intel® Graphics Media Accelerator 4500MHD 1GB DDR2 128 WXGA Acer CrystalBriteTM LCD 250GB HDD Realtek Semiconductor Co., Ltd. RTL8111/8168B PCI Express Gigabit Ethernet Controller Atheros Communications Inc. AR928X Wireless Network Adapter Operating System Linux Backtrack 5 R3
2 Software Apache2, php5, Nagios Core 3.5, Nagios Plugin 1.5

3.3 Bahan

Tabel 3.2 Bahan yang diteliti
NO Bahan Spesifikasi
1 12 buah PC Intel® Pentium® dual-core processor 1GB RAM 128MB VGA 100GB HDD 10 Operating System Windows Tiny XP 2 Operating System Linux Ubuntu 12.04 lts
2 Cisco Switch 16 port
3 [https://elearning.unud.ac.id](https://elearning.unud.ac.id) Linux Server
4 Laptop ACER Sama seperti di bagian alat

3.4 Cara

3.4.1 Instalasi Nagios

Instalasi nagios dapat dilihat di http://nagios.sourceforge.net/docs/3_0/quickstart-ubuntu.html

3.4.2 Mengatur Nagios

Contoh pengaturan nagios dapat dilihat di http://nagios.sourceforge.net/docs/3_0/monitoring-routers.html.

3.4.3 Instalasi MRTG

Instalasi MRTG dapat dilihat di https://help.ubuntu.com/community/MRTG.

3.4.4 Mengatur Koneksi Jaringan

Gambar 3.1 Kondisi jaringan di lab komputer.png

Gambar 3.1 Kondisi jaringan di lab komputer

Nagios server adalah laptop dengan IP 192.168.0.1. IP 192.168.0.2 dan 192.168.0.3 adalah PC dengan sistem operasi Ubuntu lts 12.04. Sedangkan PC lainnya adalah sistem operasi Windows Tiny XP. Untuk semua PC memiliki default gateway 192.168.0.1. Laptop akan meneruskan ke 172.16.150.33. Laptop menggunakan IP forward dan iptables untuk meneruskan ke 172.16.150.33.

BAB 4 Pembahasan

4.1 Tampilan nagios di browser

Gambar 4.1 Tampilan nagios di firefox.jpg

Gambar 4.1 Tampilan nagios di firefox

Di jaringan lokal nagios dapat diakses dengan alamat http://192.168.0.1/nagios dengan username nagiosadmin dan password nagios. Jika memiliki IP public dan domain name maka nagios dapat diakses dengan alamat domain.

Gambar 4.2 Pemantauan secara umum.jpg

Gambar 4.2 Pemantauan secara umum

4.2 Tampilan keadaan host

Gambar 4.3 Keadaan host dalam gambaran peta.jpg

Gambar 4.3 Keadaan host dalam gambaran peta

Gambar 4.4 Keadaan host dalam bentuk list.jpg

Gambar 4.4 Keadaan host dalam bentuk list

Disini terlihat bahwa Home Windows dalam keadaan mati karena merupakan komputer di rumah penulis dan tidak terkoneksi di lab komputer. Jaringan labkom PC5, PC8, PC9 dan PC10 dalam keadaan mati. Setelah diperiksa keadaan fisiknya ternyata ada masalah dengan kabel jaringannya. Setelah kabel tersebut diganti maka jaringan PC tersebut hidup. Host yang lain dalam keadaan normal. DU merupakan DNS UNUD dengan IP 172.16.0.6, LDCS adalah Lab DSK Cisco Switch dengan IP 172.16.150.33, euai adalah elearning.unud.ac.id, ls adalah labkom server dengan sistem operasi linux Ubuntu, dan LPC adalah labkom PC dengan sistem operasi Windows Tiny XP.

4.3 Tampilan Service

Nagios juga dapat memantau service pada host seperti http, smtp, ftp, dhcp, dns, mrtgtraf, partisi dan lain-lain. Kondisi OK, warning, critical diatur oleh user, contohnya ping, diatur warning jika RTA (Round Trip Average) diatas 200 ms dan critical jika diatas 300 ms.

Gambar 4.5 Tampilan keadaan service pada masing – masing host 1.jpg

Gambar 4.5 Tampilan keadaan service pada masing-masing host 1

Gambar 4.6 Tampilan keadaan service pada masing – masing host 2.jpg

Gambar 4.6 Tampilan keadaan service pada masing-masing host 2

Gambar 4.7 Tampilan keadaan service pada masing – masing host 3.jpg

Gambar 4.7 Tampilan keadaan service pada masing-masing host 3

Gambar 4.8 Tampilan keadaan service pada masing – masing host 4.jpg

Gambar 4.8 Tampilan keadaan service pada masing-masing host 4

4.4 Laporan pada nagios

Nagios juga mampu membuat laporan. Hal yang dilaporkan adalah keadaan host dari pertama kali pemantauan hingga kondisi terkahir. Jadi hasil pemantauan dicatat oleh nagios.

Gambar 4.9 Pembagian kelompok pada host.jpg

Gambar 4.9 Pembagian kelompok pada host

Gambar 4.10 Pelaporan seluruh pemantauan host oleh nagios.jpg

Gambar 4.10 Pelaporan seluruh pemantauan host oleh nagios

Gambar 4.11 Pelaporan keadaan hidup dan mati LDCS selama pemantauan.jpg

Gambar 4.11 Pelaporan keadaan hidup dan mati LDCS selama pemantauan

Gambar 4.12 Pelaporan RTA elearning.unud.ac.id selama pemantauan.jpg

Gambar 4.12 Pelaporan RTA elearning.unud.ac.id selama pemantauan

BAB 5 Penutup

5.1 Simpulan

Di lab komputer, Teknik Elektro, Universitas Udayana sangat cocok untuk dipasangkan nagios (monitoring server). Dengan PC yang banyak yang hidup dan digunakan setiap hari hampir 24 jam maka nagios dapat memantau kondisi PC tersebut. Jaringan ke Internet di lab komputer menggunakan fasilitas dari Universitas Udayana. Dengan diberi default gateway di lab DSK dan DNS UNUD maka nagios dapat memantau hal tersebut. Pada kondisi trouble, Dari pada memeriksa perangkat 1 per 1 lebih effisien melihat keadaan host dengan nagios, karena nagios dapat menampilkan yang mana dalam keadaan baik dan yang dalam keadaan buruk.

Daftar Pustaka

Mirror